Harga Terbaru

Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2019 1440 Yang Terlengkap

Khutbah I'dul Adha 2019 M / 1440 H lengkap dan singkat- Khutbah pada hari raya idul adha sama halnya seperti khutbah yang lain seperti khutbah hari raya idul fitri dan jum'a yaitu mempunyai rukun dan ketentuan. Pada dasarnya khutbah yang harus dilaksanakan pada hari raya Idul Adha yaitu memberi tahu kepada jamaah bahwa pada hari raya ini adalah hari raya qurban.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر


Sumber: https://www.tongkronganislami.net/khutbah-idul-adha-memaknai-arti-qurban/

الله أكبر ,الله أكبر ,الله أكبر 
الله أكبر ,الله أكبر ,الله أكبر
الله أكبر ,الله أكبر ,الله أكبر  
ر x ٩ ألله أكبركبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لاإله إلاالله وحده. الله أكبرولله الحمد
األله أكبروهو الحقيق بالحمد والتقديس والثناء
األله أكبر وهو المنفرد بالعظمة والمجد والكبرياء
األله أكبر وهو المعزلمن اعتصم بحبل تقواه القوي المتين


Sumber: https://www.tongkronganislami.net/khutbah-idul-adha-implementasi-nilai-haji-dan-qurban-dalam-kehidupan
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا اله الا الله الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

Sumber: https://www.tongkronganislami.net/khutbah-idul-adha-memaknai-arti-qurban/
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر


Sumber: https://www.tongkronganislami.net/khutbah-idul-adha-memaknai-arti-qurban/
 
      إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ ِباللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ 

Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhamd

Kaum muslimin yang berbahagia!

Hari ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya kasih-sayang Allah Azza wa Jalla kepada kita semua. Pagi hari ini, kita kembali merasakan betapa besarnya rahmat dan ampunanNya untuk kita semua. Dosa demi dosa kita kerjakan nyaris sepanjang hari. Perintah demi perintahNya hampir kita abaikan setiap saat. Tapi lihatlah, Allah Azza wa Jalla yang Maha Pengasih itu tidak pernah bosan memberikan kesempatan demi kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan kembali padaNya. Allah Azza wa Jalla yang Maha Penyayang itu tidak pernah menutup pintu ampunanNya yang luas. Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhmad.

Kaum muslimin yang berbahagia!


Hari Raya Idul Adha adalah kisah tentang sebuah keluarga mulia yang diabadikan oleh Allah Azza wa Jalla untuk peradaban manusia. Itulah kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam. Melalui kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam itu, Allah Ta’ala ingin menunjukkan kepada kita betapa pentingnya posisi keluarga dalam membangun sebuah peradaban yang besar. Sebuah masyarakat yang bahagia dan sejahtera, tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat.

Sebuah masyarakat tidak akan bisa menjadi bahagia dan sejahtera jika masyarakat itu gagal dalam membangun keluarga-keluarga kecil yang ada di dalamnya. Dan jika kita berbicara tentang keluarga, maka itu artinya kita juga akan berbicara tentang salah satu unsur terpenting keluarga yang bernama: Anak. Dalam kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam, sang anak itu “diperankan” oleh sosok Isma’il ‘alaihissalam. Inilah sosok anak teladan sepanjang zaman yang kemudian diangkat menjadi seorang nabi oleh Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang luar biasanya adalah melalui keturunan Isma’il ‘alaihissalam inilah kemudian lahir sosok nabi dan rasul paling mulia sepanjang sejarah manusia bahkan alam semesta, yaitu: Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam! Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd…

Kaum muslimin rahimakumullah!

Saya kira hampir semua dari kita mengikuti bagaimana anak-anak remaja kita yang bergabung dalam geng-geng motor mulai berani melakukan tindakan-tindakan anarkis yang tidak pernah diduga sebelumnya. Kita semua juga nyaris menyaksikan setiap hari di sudut-sudut jalan raya, bagaimana anak-anak kita dieksploitasi dan diperalat menjadi anak jalanan, mengemis dan meminta-minta sambil mengisap lem dari balik bajunya yang lusuh dan kotor. Saya kira kita juga tahu hasil-hasil survey mutakhir yang menunjukkan bagaimana jumlah ABG yang hamil di luar nikah terus meningkat dalam jumlah yang sangat memprihatinkan. Dan itu semua barulah segelintir masalah dan problem anak-anak kita di masa kini… Wallahul musta’an. Allahu akbar Allahu akbar La ilaha illaLlah Allahu akbar walillahilhamd.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Harus kita akui dengan jujur bahwa salah satu penyebab utama terjadinya ini semua adalah orangtua itu sendiri. Tidak sedikit Orangtua yang terjebak dalam dua sikap ekstrem yang saling bertolak belakang: sikap yang memanjakan terlalu berlebihan dan sikap pengabaian yang menelantarkan anak-anak. Ada orangtua yang menganggap bahwa kasih sayang kepada anak harus ditunjukkan dengan pemberian dan pemenuhan segala keinginannya. Bahkan ada juga orangtua yang memanjakan anak dengan segala fasilitas untuk mengangkat gengsinya sendiri sebagai orangtua! Pada sisi yang lain, tidak sedikit orangtua yang tidak peduli dengan anak-anaknya. Atau menunjukkan kepedulian dengan melakukan kekerasan demi kekerasan kepada anak. Karena itu, di hari yang penuh berkah ini, marilah kita berhenti sejenak, membuka hati untuk sejenak belajar dari ayahanda para nabi dan rasul, Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam. Belajar tentang betapa pentingnya nilai keluarga kita, tentang betapa pentingnya nilai seorang anak bagi orangtuanya di dunia dan akhirat. Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd… Para ayah dan bunda yang dimuliakan Allah! Pelajaran pertama dari kisah Ibrahim ‘alaihissalam adalah bahwa untuk mendapatkan anak yang shaleh, maka orangtua terlebih dahulu berusaha menjadi orang yang shaleh. Karena siap menjadi orangtua artinya siap menjadi teladan untuk keluarga, bukan sekedar memberi makan dan mencukupi kebutuhan anak. Keberhasilan Ibrahim ‘alaihissalam mendapatkan karunia anak shaleh seperti Isma’il ‘alaihissalamadalah karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi seorang hamba yang shaleh. Allah Azza wa Jalla menegaskan:

 قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ

“Sungguh telah ada untuk kalian teladan yang baik dalam diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya.” (al-Mumtahanah: 4) Pujian Allah Azza wa Jalla untuk Ibrahim ‘alaihissalam ini tentu saja didapatkannya setelah ia berusaha dan berusaha menjadi sosok pribadi yang dicintai oleh Allah Azza wa Jalla. Pertanyaannya sekarang untuk kita semua adalah: siapakah di antara kita yang sejak awal menjadi orangtua sudah berusaha untuk belajar dan berusaha menjadi orangtua yang shaleh? Apakah kesibukan kita menshalehkan pribadi kita sudah menyamai kesibukan kita mengurus rezki dan urusan dunia lainnya? Prof. DR. Abdul Karim Bakkar, seorang pakar pembinaan anak dan keluarga menegaskan: “Tarbiyah dan pembinaan keluarga yang kita capai itu adalah gambaran tentang bagaimana pembinaan pribadi kita sendiri!” Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu

Allahu akbar, Allahu akbar walillahilhamd

 Ma’asyiral muslimin rahimahukumullah!

 Pelajaran kedua dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah jika ingin memiliki anak yang shaleh, maka bersungguh-sungguhlah meminta dan mencita-citakannya dari Allah Azza wa Jalla. Allah Ta’alamengabadikan doa-doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tentang itu di dalam al-Qur’an:

 رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Tuhanku, karuniakanlah untukku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh.” (al-Shaffat: 100)
 رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيمَ الصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat, juga dari keturunanku. Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku.” (Ibrahim: 40)

Kaum muslimin yang berbahagia!

Mungkin banyak di antara kita yang sekedar “mau” memiliki anak yang shaleh. Tapi siapa di antara kita yang sungguh-sungguh berdoa memintanya kepada Allah dengan kelopak mata yang berderai air mata? Siapa di antara kita yang secara konsisten menyelipkan doa-doa terbaiknya untuk keluarga dan anak-anaknya? Allahu akbar, Allahu akbar La ilaha illaLlahu Allahu akbar wa lillahilhamd… Jika kita memang sungguh-sungguh bercita-cita mendapatkan anak shaleh, maka kita harus berpikir dan berusaha sungguh-sungguh pula mencari jalannya, sama bahkan lebih dari saat kita bercita-cita ingin mempunyai penghasilan yang besar, rumah tinggal impian dan kendaraan idaman kita. Berikut ini beberapa hal yang sungguh-sungguh harus kita jalankan untuk mewujudkan impian “anak shaleh” tersebut: Pertama, konsisten mencari rezki yang halal untuk keluarga: Dalam pandangan Islam, apa yang dikonsumsi oleh tubuh manusia akan berpengaruh terhadap perilakunya. Karena itu, Islam mewajibkan kepada setiap orangtua untuk memberikan hanya makanan halal yang diperoleh melalui harta yang halal kepada anak-anak mereka. Bahkan nafkah yang halal untuk keluarga akan dinilai sebagai sedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

 إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً

“Sesungguhnya seorang muslim itu jika ia memberi nafkah kepada keluarganya, maka itu akan menjadi sedekah untuknya.” (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh al-Albani)

Usaha memberikan nafkah yang halal tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Dan untuk itu, kita harus selalu mengingat peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tantangan tersebut. Beliau bersabda:

 يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلاَلِ أَمْ مِنْ الْحَرَامِ

“Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak lagi peduli apa yang ia kumpulkan; apakah dari yang halal atau dari yang haram?” (HR. al-Bukhari)

Apakah kita termasuk yang disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini? Orang yang tidak peduli dari mana mengais dan membawa pulang nafkah untuk keluarga; apakah itu dari hasil suap, korupsi dan manipulasi seperti yang sekarang ini sedang menjadi trend sebagian pejabat di negeri ini?! Semoga saja tidak, karena nafkah yang tidak halal yang tumbuh menjadi daging dalam tubuh. Dan Rasulullah telah berpesan:

 لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنَ السُّحْتِ، النَّارُ أَوْلَى بِهِ “Tidak akan masuk surga daging tumbuh dari harta haram, karena neraka lebih pantas untuknya.”(HR. al-Tirmidzi dengan sanad yang shahih)

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhamd.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Yang kedua, memberikan kasih sayang kepada anak tapi tidak memanjakannya: Pada hari ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang nyaris tak terbendung, kita sudah tidak aneh lagi melihat anak-anak yang dibekali oleh para orangtua dengan peralatan-peralatan komunikasi yang bisa apa saja, termasuk mengakses tayangan-tayangan pornografi. Di samping dampak lain seperti kecanduan game dan semacamnya yang semakin merenggangkan hubungan komunikasi antara anak dan orangtua. Ini adalah satu contoh kasus di mana mungkin saja kita menganggap itu sebagai bukti kasih sayang kita kepada mereka. Namun marilah memikirkan dengan jernih bahwa bukti cinta dan sayang kita yang sesungguhnya kepada mereka adalah dengan berusaha menyelamatkan mereka dari api neraka. Allah Ta’alaberfirman:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ “Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri dan keluarga kalian dari api nerakan yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…”(al-Tahrim: 6)

Apakah Anda rela membiarkan anak-anak Anda terpanggang di dalam kobaran api neraka? Apakah kita rela membiarkan anak-anak yang kita sayangi itu menjadi bahan bakar neraka Allah?Na’udzu billah min dzalik.

Kaum muslimin rahimakumullah!

Para ayah dan bunda yang berbahagia! Selanjutnya yang ketiga adalah terus belajar dan belajar menjadi orangtua yang shaleh dan cakap: Apakah kita sudah mengetahui semua panduan dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mendidik anak? Apakah kita sudah memahami bagaimana menghadapi karakter anak kita yang berbeda-beda itu? Kita tidak dilarang mempelajari konsep pendidikan anak dari siapa saja, tapi selalu ingat bahwa konsep pendidikan dan pembinaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang terbaik dan yang wajib untuk kita jalankan. Tentu saja kita tidak lupa untuk meneladani jejak para sahabat Nabi dan Ahlul bait beliau secara benar, dan tidak berlebih-lebihan. Cobalah kita renungkan betapa banyaknya hal yang harus kita pelajari sebagai orangtua. Karenanya sesibuk apapun urusan dunia kita, kita harus menyediakan waktu untuk belajar menjadi orangtua yang shaleh dan cakap. Itulah harga yang harus kita bayar untuk menyelamatkan keluarga kita dari kobaran api neraka yang membara. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Mengapa kita harus benar-benar serius merancang kehadiran anak shaleh di dalam rumah tangga kita? Menjawab pertanyaan itu, marilah merenungkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini:

 إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seorang insan meninggal dunia, akan terputuslah seluruh amalnya kecuali dari 3 hal: dari sedekah jariyah, atau dari ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang berdoa untuknya.”(HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Albani)

Melalui hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa anak yang shaleh adalah investasi yang tak ternilai harganya. Anak yang shaleh adalah pelita yang tak padam meski kita telah terkubur dalam liang lahat. Anak yang shaleh adalah sumber pahala yang tak putus meski tubuh kita telah hancur berkalang tanah. Sebaliknya, anak-anak yang tidak shaleh kelak akan menjadi sumber bencana bagi kehidupan kita para orangtua di akhirat, wal ‘iyadzu biLlah. Allahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Namun jika kita merasa gagal setelah mengerahkan upaya sungguh-sungguh untuk menghadirkan sosok anak shaleh dalam rumah kita, janganlah kita berputus asa kepada Allah Azza wa Jalla. Dalam kondisi putus asa seperti itu, kita harus belajar dari kesabaran dan keteguhan Nabi Nuh‘alaihissalam yang terus mengajak anaknya ikut bersamanya, meski kemudian anaknya memilih untuk durhaka kepada Allah Ta’ala hingga akhir hayatnya. Kesabaran juga hal paling mendasar yang harus kita miliki dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Maraknya kasus perceraian adalah bukti bahwa banyak orangtua yang egois memikirkan dirinya sendiri dan lupa bahwa anak-anak sangat membutuhkan sebuah keluarga yang utuh. Karenanya, bersabarlah karena Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar. Selanjutnya kepada para pemilik dan pelaku media, ingatlah bahwa media-media yang Anda miliki dan kelola telah terbukti sebagai alat paling efektif menyampaikan kebaikan dan keburukan. Ingatlah, jika Anda mencari nafkah dengan cara menyebarkan nilai-nilai kebatilan melalui media, maka itu akan menjadi nafkah haram untuk diri dan keluarga Anda.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Sebelum mengakhiri khutbah ini, marilah sejenak kita menyimak panduan singkat menunaikan ibadah kurban kita hari ini hingga 3 hari ke depan. Hewan yang dapat dikurbankan adalah domba yang genap berusia 6 bulan, kambing yang genap setahun, sapi yang genap 2 tahun. Syaratnya, hewan kurban tidak boleh memiliki cacat atau penyakit yang bisa berpengaruh pada dagingnya, jumlah maupun rasanya, misalnya: kepicakan pada mata, kepincangan pada kaki dan penyakit pada kulit, kuku atau mulut. Seekor domba atau kambing hanya mencukupi untuk kurban satu orang saja, sedangkan seekor sapi boleh berserikat untuk tujuh orang, kecuali berserikat pahala maka boleh pada semua jenis tanpa batas. Sebaiknya pemilik kurban yang menyembelih sendiri hewan kurbannya, tetapi bisa diwakilkan kepada penjagal, dengan syarat seorang muslim yang menjaga shalatnya, mengetahui hukum-hukum menyembelih dan upahnya tidak diambilkan dari salah satu bagian hewan kurban itu sendiri, kulit atau daging, meskipun dia juga bisa mendapat bagian dari hewan kurban sebagai sedekah atau hadiah. Waktu penyembelihan hewan kurban adalah seusai pelaksanaan shalat Idul Adha hingga tiga hari tasyriq setelahnya. Pembagian hewan kurban yang telah disembelih dapat dibagi tiga bagian, sepertiga buat pemiliknya, sepertiga buat hadiah dan sepertiga buat sedekah kepada fakir miskin. Pahala yang kita peroleh sangat bergantung pada keikhlasan niat kita dalam menunaikan ibadah kurban ini. Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd… Di penghujung khutbah ini, marilah sejenak kita menundukkan jiwa dan hati untuk menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga doa-doa itu terhantarkan ke sisi Allah Ta’ala bersama dengan ibadah kurban yang kita tunaikan hari ini.

 رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
Demikan lah ulasan tentang teks contoh tentang teks khutbah hari raya idul adha semoga bermanfaat

Niat Bacaan Sholat Tahajud Lengkap Dengan Do'anya

Dizikir Malam Dan Doa Setelah Sholat Tahajud Sesuai Sunnah Lengkap Arab, Latin Dan Artinya-sholat sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh semua umat muslim di karenakan memiliki keutamaan serta keajaiban di dalamnya adalah tahajud. Mungkin jika melihat dari keitimewaannya belum semua orang mengetahui hingga merasakannya sehingga masih hanya sedikit yang bisa mengerjakan sholat tahajud ini, karena yakin apabila mereka umat islam semuanya bisa secara dohir mengethaui sebesar apa pahala dari tahajud maka tidak akan ada satu pun yang berani meninggalkannya.

Pada dasarnya tahajud menjadi sholat malam yang memiliki ketentuan berbeda dengan yang lainnya yaitu hanya bisa di lakukan pada malam hari serta harus tidur terlebih dahulu, dan tidur ini menjadi salah satu syarat mutlak dari tahajud. Sementara jika di lihat dari tata cara tentu tidak ada perbedaan dengan yang lainnya misal dengan tata cara sholat dhuha atau yang lainnya yaitu di awali niat dan di akhiri salam dengan masing-masing 1 kali salam dua rakaat.

Namun apabila mengenai jumlah rakaat pada sholat tahajud telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama seperti apabila menurut madzhab maliki hingga 10 sampai 12 rakaat, menurut hanafi maksimal 8 rakaat sedangkan madzhab syafi'i dan hambali tidak ada hitungan maksimal pada sholat tahajud atau tidak menentukan jumlah rakaat paling banyak boleh di lakukan hingga beberapa rakaat dengan masing-masing 2 rakaat 1 kali salam.


Maka dari itu dapat di ambil kesimpulan, dalam mengerjakan sholat tahajud boleh melakukan beberapa rakaat dan paling sedikit dua rakaat. Lalu selain itu juga di anjurkan bagi oorang yang sudah selesai mengerjakan sholat tahajud ini untuk membacakan doa atau bisa juga sebelum berdoa memperbanyak bacaan amalan dzikit baik berupa kalimat tauhid laa ilaha illalah , shalwa, tahlil, tahmid dan yang lainnya, serta kemudian nanti di akhirnya di tutup doa seperti di bawah ini.

Doa Setelah Sholat Tahajud

اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ

ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WA WA’DUKAL HAQQU, WA LIQAA’UKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WANNAARU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA HAQQUN WASSAA’ATU HAQQUN. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU, WA MAA AKH-KHARTU, WA MAA ASRARTU, WA MAA A’LANTU, WA MAA ANTA A’LAMU BIHIMINNII. ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MU’AKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

Artinya :“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itu benar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”


Pada artikel kali ini kami hanya lebih fokus memberikan pembahasan pada doa Stelah sholat tahajud saja, jadi mohon maaf apabila apa yang ada dalam ulasan di atas kurang begitu detail dengan lengkap. Agar lebih bisa mengetahu lebih jauh apa saja yang berkaitan dengan sholat malam ini silahkan anda pelajari pada pembahasan sebelumnya mengenai tata cara dzikir doa sesudah setelah sholat tahajud berapa rakaat dan witir hajat tahajud 4 rakaat istikharah sesuai sunnah dan terjemahan yang benar pdf mp3 download dan yang lainnya.

Cara Dan Niat Mandi wajib Setelah Haid Bagi Wanita Dengan Sempurna

Mandi wajib haid adalah rutinitas setiap wanita yang pasti akan di lakukan minimal setidaknya 1 bulan sekali sebagaimana umumnya masa terjadinya haid datang setiap satu bulan. Bagi perempuan yang sedang berada pada masa tersebut memang terdapat kemurahan dalam hal beribadah di mana dia tidak boleh sholat dan tidak perlu mengqadhanya, serta tidak di perbolehkan puasa namun mesti menggantinya di lain waktu. Mengapa di katakan kemurahan sebab biasanya wanita yang sedang haid keadaan tubuhnya kurang setabil sehingga apabila melakukan aktivitas akan sedikit kurang maksimal.

Sedangkan mengenai mandi wajib sesudah haid hukumnya adalah wajib dan apabila tidak segera di kerjakan maka haram baginya melakukan peribadahan misal salah satunya adalah sholat. Sehingga karena kewajiban ini berhubungan dengan permasalahan ibadah lain sudah tentu dalam pelaksanaannya pun harus benar-benar sesuai terpenuhi segala hal yang telah di syariatkan dan salah satunya harus membaca doa mandi wajib atau populer dengan sebutan niat. Selain juga harus memenuhi tata cara yang benar dan sempurna agar mandinya tersebut sah menurut agama.

Disadari atau tidak bahwa dalam hal mengenai mandi wajib ini kebanyakan orang menganggap hal biasa sehingga mereka dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan bagaimana panduan yang benar, mungkin beranggapan bahwa mandi wajib atau besar sama dengan pada umumnya yang biasa di lakukan sehari-hari. Padahal untuk mandi besar ini memiliki tata cara khusus yang benar-benar harus di penuhi oleh orang yang mengerjakannya dalam arti tidak hanya sebatas untuk menyegarkan badan tetapi juga ada nilai ibadah wajib di dalamnya yang harus di perhatikan dengan baik.


Bahkan tidak hanya dalam mandi haid saja tetapi juga meliputi mandi junub dan setelah nifas serta wiladah (melahirkan) yaitu ada syarat rukun yang sama-sama harus di penuhi. Oleh karena itulah pembahsan ini satu persatu akan coba di perjelas bagaimana tata cara serta bacaan doa niat mandi wajib yang benar, agar dalam pelaksanaannya nanti sesuai dengan syariat agama, tidak mengerjakan asal-asalan, sehingga nanti mandipun benar-benar sempurna bernilai ibadah, dan yakin hal ini jarang di perhatikan oleh kebanyakan orang, entah tidak tahu atau bagaimana.

Untuk tata cara mandi wajib pertama yang harus di lakukan yaitu mambaca basmalah dan berniat saat basuhan pertama, kemudian terlebih dahulu membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangannya masing-masing 3 kali, lalu bersihkan dulu kemaluan dan apabila ada najis yang menempel jangan lupa bersihkan dulu, selanjutnya berwudhu sebagaimana ketika akan sholat, Selanjutnya basuhlah tubuh mulai dari pundak ke kepala dan di mulai bagian kanan terlebih dahulu, jangan lupa rambut harus di gosok-gosok agar air sampai ke kulit bawah rambut, serta kulit yang ada di bawah kuku juga harus terbasuh dengan air.

Apabila sudah yakin tubuh seluruhnya telah terbasuh air maka di lanjut dengan membasuh kedua telapak kaki hingga mata kaki, serta di sunnahkan setelah selesai melakukan mandi wajib untuk tidak mengeringkan badan dengan pengering seperti handuk biarkan kering dengan sendirinya, serta di sunnahkan juga melakukannya dengan tertib. Silahkan pahami tata cara dari mandi wajib di atas dengan baik agar bisa di amalkan pada waktunya, dan berikut adalah niat mandi haid secara lengkap.

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى


Nawaitul ghusla lirof'i khadzasil khaidi lillahi ta'aala


Artinya : Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats haid karena Allah Ta'ala


Sebenarnya ada banyak hal yang harus di pahami, tidak hanya sekedar setelah niat mandi haid saja tetapi juga bagaimana hukum rambut yang jatuh atau rontok ketika haid, apakah harus di kumpulkan dan di bawa ikut mandi besar, serta apakah bagaimana hukumnya mencukur atau memotong kuku ketika haid. Akan tetapi pembahsan tersebut akan panjang sekali, mungkin lain kesempatan akan coba di erjelas lagi hingga tuntas. Dan untuk saat ini cukup sampai pembahsan cara doa niat mandi wajib setelah haid bagi wanita dengan sempurna, silahkan pelajari dengan benar.

Niat Puasa Sunnah Rajab 2018 Arab, Latin Sekaligus Pengertainnya

Niat Puasa Sunnah Rajab 2018 Arab Latin Sekaligus Pengertainnya-Bulan Rajab merupakan salah satu di antara bulan-bulan haram (bulan suci yang dihormati) dalam Islam. Ia merupakan bulan ketujuh dalam kalender hijriah. Dengan memasuki bulan Rajab, berarti tanda-tanda kedatangan bulan Ramadhan semakin dekat. Artinya bulan ini merupakan starting awal bagi seorang hamba untuk mempersiapkan diri dalam rangka menyambut bulan puasa. Bahkan sebagian ulama salaf, pada bulan tersebut senantiasa berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

 Artinya : Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.

Tak perlu cemas bila kamu masih bingung dengan lafadz Niat Puasa Rajab, kami akan menyuguhkah lafadz niatnya berikut. Sebelumnya, ada beberapa keutamaan dan manfaat yang luar biasa bagi kaum musllim yang menjalankan puasanya pada bulan rajab.


Sebagaiman yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW yang artinya: “Barang siapa berpuasa pada bulan rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahannam, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya”. (HR. At-Tabrhani).

Karena itulah banyak dari kau muslim yang menganggap bulan rajab adalah bulan yang penuh dengan kemliaan selain bulan suci Ramadhan. Maka dari itu, sebagai kaum muslm sebaiknya lebih banyak melakukan amalan baik di bulan ini.

Salah satunya dengan melaksanakan amalan berpuasa di bulan rajab. Memang jika dilihat sekilas, melakukan puasa di bulan rajab tidak berbeda dengan melakukan puasa sunnah yang lainnya, seperti puasa sunnah Senin-Kamis.

Niat Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghodin fii syahri rajabi sunnatan lillahi ta’aalaa

Artinya : Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunah karena Allah Ta’ala

Itulah mengenai tentang Niat Puasa Sunnah Rajab di dalam artikel ini, semoga ada bermanfaat bagi anda yang membacanya Amiin.

Puasa Ramadhan Tahun 2020 M / 1442 H Jatuh Pada Hari Dan Tanggal

Puasa Ramadhan Tahun 2018 M / 1439 H Jatuh Pada Hari Dan Tanggal - Assalamua'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh. tak tersa bulan suci ramadhan telah datanggal kembali pada tahun 2017.Awal Puasa 2018 / Awal Puasa Ramadhan 2018 (1439 H) Hasil Sidang Isbat Pemerintah Muhammadiyah NU Akan Sama! Ini berdasar Hasil Sidang Itsbat dan perhitungan hisab. Jika Sama tentu akan semakin meriah sobat dijogja.web.id. Jika tidak sama jangan dijadikan perbedaan dan permusuhan ya sobat dijogja.web.id. Jika terjadi permusuhan di kalangan umat islam di Indonesia maka akan mengganggu ekonomi di negeri tercinta kita ini sobat dijogja.web.id. Nanti Pasti bisnis-bisnis, usaha-usaha, finance, asuransi dan semua unit ekonomi akan terganggu jika terjadi keributan karena masalah awal puasa.

Awal Puasa Ramadhan di Indonesia yang harus sobat ketahui di Indonesia ini menggunakan 2 metode perhitungan yaitu metode hisab hakiki wujudul hilal dan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode hisab hakiki wujudul hilal digunakan oleh Ormas dan Warga Muhammadiyah. Metode rukyatul hilal digunakan oleh Pemerintah, NU dan Warga NU. Perbedaan kedua metode tersebut adalah cara perhitungan dan derajatnya. Sekali lagi jangan saling menyalahkan jika terjadi perberbedaan sobat dijogja.web.id karena kedua metode semua benar dan diperbolehkan.

Untuk awal Puasa Muhammadiyah jatuh pada hari sabtu tanggal 15 Mei 2018 M/1439 H
Untuk awal puasa NU jatuh pada hari sabtu tanggal 15 Mei 2018/1439 H
Awal Puasa Kemenag RI / Pemerintah (Sidang Isbat): Sabtu, 15 Mei 2018/1439 H


Bagaiamana sejarah ke-2 organisasi besar ini sobat dijogja.web.id? Sejarah Muhammadiyah, organisasi ini didirikan di Kampung Kauman kota Yogyakarta. Muhammadiyah didirikan pada tanggal [8 Dzulhijjah 1330 H] atau [18 Nopember 1912] oleh Muhammad Darwis atau KH Ahmad Dahlan. Sedangkan Sejarah NU atau Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 31 Januari 1926. Nu sendiri bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Bagaimana sobat dijogja.web.id? Sudah tahu kan sejarah ke-2 Organisasi besar Islam ini sekarang? Semoga menambah wawasan ya sobat dijogja.web.id

Jika terjadi perbedaan dan perpecahan umat Islam di Indonesia juga akan sangat merugikan. Kenapa? Karena Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk beragama islam terbesar di Indonesia. Jadi jika terjadi perpecahan maka tidak hanya unit usaha dan bisnis yang terganggung namun sektor wisata pun akan terganggu. Karena kaliyan harus ketahui bahwa saat puasa dan lebaran akan banyak orang yang berwisata. Biaya dibayangkan hotel-hotel murah akan sepi penginap, tempat-tempat wisata sepi pengunjung. Tiket pesawat, tiket kereta, tiket kapal, rental mobil, sewa mobil, dan diskon-diskon wisata akan sepi pembeli.

Mungkin artikel mengenai tentang Puasa Ramadhan Jatuh Pada Hari dan Tanggal Pada tahun 2018 di cukupkan sekian,dan baca juga artkel tentang puasa sunnah rajab semoga bermanfaat amiin.

Hari Raya Idul Fitri Satu Syawal 2018 Jatuh Pada Hari Dan Tanggal

Hari Raya Idul Fitri Satu Syawal 2018 Jatuh Pada Hari Dan Tanggal - Pada hitungan bulan hijriyah atau qomariyah pada hari raya idul fitri sudah jatuh pada bulan syawal, karena kalau menurut hitungan kalender Hijriyah bulan syawal sudah termasuk pada hitungan bulan yang ke sepuluh. Bualan tersebut memiliki pristiwa yang sangat istimewa, krena seluruh umat islam diseluruh penjuru duniavsetelah melaksanakan ibadah puasa sebulan lamanya pasti akan menanti dengan kedatangan hari raya idul fitri.

Hari raya Idul Fitri atau biasa disebut lebaran di Indonesia adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal penanggalan Hijriyah. Kalau dihitung berdasarkan kalender masehi, tanggal 1 Syawal ini selalu jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya.

Bahkan pada tahun 2000 lalu, umat Islam merayakan Idul Fitri sebanyak dua kali: di bulan Januari dan Desember. Hal ini akan terjadi lagi di sekitar tahun 2035 dan 2036. Untuk tahun ini, Idul Fitri jatuh pada hari rabu tanggal 13 Juni 2018 dalam kalender Masehi dan tanggal 1 Syawal 1439 dalam kalender Hijriyah


Idul Fitri atau lebaran adalah acara penting bagi umat Islam di Indonesia untuk saling berkumpul dan bersilahturahmi bersama sanak saudara dan keluarga. Di Indonesia, ada banyak tradisi lokal yang kini menjadi bagian acara lebaran yang tidak dijumpai dalam acara Idul Fitri di Timur Tengah atau negara-negara lainnya. Salah satunya adalah halal bihalal atau saling memaafkan di saat lebaran yang bermula sejak dakwah Wali Songo di abad ke 15.

Acara sunkem terhadap orang tua juga merupakan tradisi lokal yang menjadi bagian dari acara lebaran di Indonesia. Tak lupa adalah ketupat yang dipercaya berasal dari bahasa Jawa kupat atau ngaku lepat (mengakui kesalahan). Anyaman daun kelapa pembungkus ketupat melambangkan keasalahan dan dosa yang dilakukan manusia, sedangkan ketupat putih di dalamnya melambangkan kebersihan hati setelah memohon maaf dari segala kesalahan.

Mungkin artikel tentang mengenai Hari raya Idul Fitri dicukupkan sekian seboga bermanfaat Amiin